Segala puji bagi Allah
SWT yang telah memberikan taufiq, inayah, dan hidayah, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan tepat
waktu.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita
Rasulullah Muhammad SAW. beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga
akhir zaman nanti.
2. Dosen
mata kuliah Organisasi
Laboratorium yang selalu memberi bimbingan dan motivasi bagi
penulis.
Laporan ini dibuat untuk
memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Organisasi Laboratorium sebagai salah
satu mata kuliah di Universitas Hasyim Asy’ari. Penulis menyadari bahwa banyak
kekurangan dan kesalahan dalam laporan
ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca. Penulis
berharap semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua.
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
DAFTAR
GAMBAR....................................................................................... v
D.
Sistem keamanan dan keselamatan kerja serta tata
tertib di Laboratorium IPA di MAN Kebonsari Mojoagung....................................................................................... 20
A.
Kesimpulan...................................................................................... 24
B.
Saran................................................................................................ 25
Gambar 4.2 Ruang
Praktikum ............................................................................ 14
Kegiatan
praktikum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran bilogi,
fisika, dan kimia, karena dengan kegiatan ini akan diperoleh pengalaman yang meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotor. Didalam proses pembelajaran alat-alat laboratorium dapat
dimanfaatkan sebagai media atau sarana baik di laboratorium, kelas maupun
dibawa keluar kelas/lingkungan, dengan keterampilan proses, siswa bukan hanya
menjadi lebih terampil tetapi juga mempengaruhi pembentukan sikap ilmiah dan
juga pencapaian hasil pengetahuannya (Freedman, 1997: 353).
4. Sistem keamanan dan keselamatan
kerja serta tata tertib di laboratorium IPA di MAN Kebonsari Mojoagung
Laboratorium adalah suatu sarana atau gedung yang dirancang khusus untuk melaksanakan
pengukuran, penetapan, dan pengujian untuk keperluar penelitian ilmiah dan
praktik pembelajaran.Pengertian lain tentang laborotorium, Laboratorium
(disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah
biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia,
laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa
(http://id.wikipedia.org).
1.
Tempat yang diatur dan dilengkapi dengan peralatan
untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan ilmiah (scientific) atau teknik,
misalnya laboratorium Fisika, laboratorium Kimia, atau laboratorium Fotografi.
2.
Laboratorium Bahasa, yaitu tempat yang khusus diatur
untuk pembelajaran khusus bahasa asing
dengan bantuan audio- visual.
3.
Laboratorium Ruang Angkasa yang dipergunakan untuk
merealisasikan percobaan-percobaan ilmu pengetahuan tentang ruang angkasa.
Menurut Wirjosoemarto
dkk (2004: 44) fasilitas laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan
berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian laboratorium dalam melakukan
aktivitasnya.Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum dan fasilitas
khusus.Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua
pemakai Laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks),
aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mable, contohnya
meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari
bahan, ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dan
lain-lain. (Sumber: http://17fitri92.blogspot.com)
Menurut
Wicahyono (2003:30), untuk menentukan ruangan itu cocok atau tidak untuk
dijadikan laboratorium, kita perlu memperhatikan beberapa hal seperti arah
angin, dan arah datangnya cahaya. Apabila memungkinkan, ruangan Laboratorium
sebaiknya terpisah dari bangunan ruangan kelas. Hal ini perlu untuk menghindari
terganggunya proses belajar mengajar di kelas yang dekat dengan laboratorium
akibat dari kegiatan yang berlangsung di laboratorium, baik suara atau bau yang
ditimbulkan (Nurdin, Wira Bahari.2010). (Sumber: http://17fitri92.blogspot.com)
Melalui
kegiatan di laboratorium IPA siswa dapat mempelajari fakta, gejala, merumuskan,
konsep, prinsip, hokum dan sebagainya.Tujuan kegiatan praktikum IPA selain
untuk memperoleh pengetahuan yang bersifat kognitif juga bertujuan untuk
memperoleh keterampilan / kinerja, dapat menetapkan pengetahuan dan
keterampilan tersebut pada situasi baru/lain, serta memperoleh sikap ilmiah.
Menurut Azizah (2003) dalam http://17fitri92.blogspot.com, pelaksanaan praktikum, umumnya meliputi :
Evaluasi pelaksanaan kegiatan
praktikum IPA yaitu suatu proses yang bertujuan untuk menentukan
kesesuaian atau kesenjangan antara pelaksanaan kegiatan praktikum IPA dengan
tujuan yang telah ditentukan. Ruang lingkup evaluasi pelaksanaan kegiatan
praktikum adalah semua komponen yang berhubungan dengan tujuan, persiapan guru
dan siswa, evaluasi hasil belajar, dan keterhubungan antar dokumen, sedangkan
evaluasi proses menyangkut persiapan guru dan siswa di dalam laboratorium,
persiapan alat dan bahan, penjadwalan, ketersediaan sumber belajar, rekayasa
percobaan, tenaga laboran, sarana prasarana dan suasana praktikum di dalam
Laboratorium.Evaluasi dimulai dari analisis masalah, menentukan metode, dan
penyusunan butir-butir instrumen evaluasi yang akan digunakan. Ketiganya
merupakan satu kesatuan yang utuh, dan satu sama lain saling terkait dan
mendukung. Keberhasilan pelaksanaan praktikum IPA ditentukan juga oleh
kemampuan guru dalam mengelola dan mensiasati proses pembelajaran di
laboratorium sehinggaanak tertarik, tertantang dan sungguh-sungguh dalam
melaksanakan kegiatan praktikum laboratorium.
4. Sistem keamanan dan keselamatan
kerja serta tata tertib di laboratorium IPA di MAN Kebonsari Mojoagung
Penulisan
laporan ini bersifat deskriptif.Agar lebih akurat, maka penulis mencari sumber
pustaka dari berbagai literatur yang relevan dengan masalah yang dipilih untuk
digunakan sebagai referensi. Referensi yang digunakan terutama adalah jurnal ilmiah,
makalah-makalah, artikel-artikel yang dimuat di koran dan internet, serta buku-buku yang
sesuai dengan masalah penulisan. Serta melakukan observasi secara langsung
dengan pihak sekolah mengenai laboratorium IPA di MAN Kebonsari Mojoagung
melalui pengamatan dan wawancara. Hal ini dimaksudkan agar hasil observasi
memiliki tolak ukur yang jelas yaitu refrensi untuk selanjutnya dianalisis
dengan baik.
1) Sumber sarana seperti air dan
listrik tercukupi karena sumber sarana tersebut dikhususkan untuk
ruanga-ruangan di dalam gedung laboratorium.
2) Lokasi laboratorium IPA mudah
dipantau oleh satpam untuk pengontrolan dan memudahkan tindakan lainnya
jika ada terjadi sesuatu yang tidak diingankan , seperti kebakaran, ledakan,
kecelakaan, dan sebagainya.
3) Lokasi laboratorium yang dekat dari
ruang kelas dan ruang guru sehingga guru dan siswa mudah untuk menjangkau
laboratorium IPA.
1) Jika ada bahan kimia yang berbau
tidak sedap maka akan mengganggu aktivitas pembelajaran di kelas.
3) Lokasi laboratorium berdekatan
dengan perpustakaan. Jika terjadi kebakaran dan ledakan maka segala sumber
bacaan seperti buku-buku, majalah, koran dan sebagainya akan ikut terbakar.
4) Lokasi laboratorium IPA yang jauh
dari ruang UKS sehingga jika ada siswa yang mengalami kecelakaan di
laboratorium IPA maka sulit untuk cepat ditangani.
5) Saat praktikum di siang hari, suhu
dilaboratorium IPA meningkat dan banyak siswa bahkan guru mengeluh panas
walaupun sudah menggunakan kipas angin dan fentilasi yang banyak.
6) Belum sepenuhnya memperhitungkan
arah angin sehingga penyebaran gas berbahaya masih memungkinkan terjadi.
Laboratorium
IPA di MAN Kebonsari Mojoagung berukuran 10 x 15termasuk tempat alat yang
mencakup tempat bahan dan lemari asam berukuran 2 x 15 m. Menurut Bu Nanik
selaku ketua laboratorium,kekurangan utama pada laboratorium IPA di MAN
Kebonsari Mojoagung yaitu lemari asam terletak berdekatan dengan lemari alat
atau bahanlain. Pengaturan alat dan bahan di laboratorium belum teratur, hal
ini dikarenakan laboratorium baru berpindah ke ruangan laboratorium yang baru sehingga penataan belum memenuhi
standar.
Penyusunan
jadwal praktikum IPA tidak dilakukan secaraaa
khusus dalam tiap minggunya, tetapi jadwal praktikum IPA sama dengan
jadwal pelajarannya sehingga memungkinkan ruang Laboratorium IPA di MAN
Kebonsari Mojoagung akan digunakan dalam tiap minggu. Guru bidang studi
diharuskan melakukan pemberitahuan kepada ketua labortorium terlebih dahulu
sebelum menggunakan laboratorium agar tidak terjadi penggunaan secara bersama
dalam waktu yang sama.
D.
Sistem keamanan dan keselamatan
kerja serta tata tertib di laboratorium IPA di MAN Kebonsari Mojoagung
1. Peringatan-peringatan tertulis yang
ditempel pada bagian-bagian tertentu menjelaskan beberapa hal berbahaya yang
harus dihindari oleh pengguna laboratorium
5. Tersedianya pintu darurat yang
memberikan kemudahan untuk keluar dalam mengantisipasi kecelakaan yang terjadi
7. Melengkapi standar keamanan diri
saat melakukan praktikum yang terdiri dari: jas, masker, sarung tangan, kaca
mata pelindung dan alas kaki yang menutupi seluruh bagian kaki
Tata
tertib yang dibuat untuk keamanan laboratorium IPA di MAN Kebonsari Mojoagung
dirancang oleh ketua laboratorium dan diinformasikan pada koordiantor
laboratorium yang selanjutnya di informasikan kepada seluruh siswa pada saat akan
melakukan praktikum. Tujuan dari tata tertib yang dibuat adalah untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan praktikum, juga untuk mencegah kecelakaan yang mungkin
terjadi dalam laboratorium.
Tata tertib yang dibuat tidak dikhususkan untuk salah satu
praktikum tetapi berlaku untuk seluruh bidang yang akan melalakukan praktikum
di Laboratorium IPA. Tata tertib ini berlaku umum karena gedung laboratorium
merupakan gedung terpadu. (Lampiran)
Pola
interaksi yang terjadi tidak hanya antartenaga kerja dalam struktur organisasi
di atas, interaksi
lain yang memungkinkan terjadi atas dasar suatu keadaan seperti terhadap
sarana, peralatan, bahan maupun lingkungan juga merupakan hal yang
penting, interaksi yang terjadi antara koordinator terhadap sarana laboratorium
IPA dapat berupa pemeriksaan, perawatan dan perbaikan sehingga sarana
laboratorium dapat terjamin keamanan dan ketepatannya untuk pemanfaatanya dalam
kegiatan laboratorium. (http://17fitri92.blogspot.com).
Menurut Bu Isnanik, Kegiatan pengelolaan dalam hal
penyimpanan dan perawatan laboratorium sudah dilakukan dengan baik oleh seluruh
koordinator.
Pemeriksaan peralatan, perawatan dan perbaikan dilakukan secara rutin sepanjang
penggunaannya namun di sekolah ini peralatan laboratorium kimia yang digunakan
untuk kegiatan laboratorium tidak disertai dengan penyediaan buku petunjuk
penggunaan sehingga setiap koordinator harus memahami cara kerja peralatan dan juga
dapat menggunakannya dengan benar yang selanjutnya dapat diinformasikan
kepada praktikan sebelum digunakan pada masing-masing
bidang. Bahan kimia habis pakai diorganisir
dengan baik dalam penyimpanannya pada lemari bahan, selain itu untuk bahan yang
sudah rusak dimasukkan dalam sebuah lemari tersendiri yang selanjutnya akan dibuang. Label
bahan merupakan label asli dari perusahaan yang memproduksinya sehingga
pengelola tidak melakukan pelabelan ulang, hanya melakukan pemeriksaan setiap
penggunaan yang selanjutnya dilakukan pendataan mengenai keadaan bahan tersebut.
Di dalam Laboratorium IPA MAN Kebonsari Mojoagung terdapat prosedur penggunaan
dan perawatan laboratorium sehingga masing-masing pengguna akan lebih
terkontrol dalam kegiatannya.
1. MAN Mojoagung memiliki beberapa
ruangan yang terdiri dari ruang kelas dari kelas X-XII, ruang perpustakaan dan
beberapa ruangan lain termasuk ruang laboratorium.Laboratorium IPA di MAN
Kebonsari Mojoagung berukuran 10x15 m dan menjadi satu dengan ruang alat dan
bahan serta ruang lain yang dibutuhkan dalam suatu laboratorium. Serta,
terdapat ruang kecilberukuran 1x2m untuk melakukan pereaksian larutan sebelum
digunakan.
2. Laboratorium IPA di MAN Kebonsari
Mojoagungdipertanggung jawabkan oleh seorang kepala sekolah, hingga
kedudukannya dalam struktur organisasi laboratorium berada pada bagian paling
atas, dan diikuti oleh seorang kepala laboratorium yang juga merupakan salah
satu guru di Santo Petrus. Dibawah kepala laboratorium merupakan coordinator
untuk setiap macam laboratorium, yang mana di tangani oleh masing-masing guru
mata pelajaran.
3. Administrasi laboratorium IPA di MAN
Kebonsari Mojoagungterdiri dari fasilitas umum ( P3K, standar keamanan, dan
ketersediaan air), peralatan dan bahan (penyunan alat dan bahan di yang
sering digunakan berdasarkan bidangnya seperti alat dan bahan kimia, fisika,
dan biologi dan untuk masing-masing bidang memiliki alat dan bahan yang lengkap.),
kegiatan praktikum (penyusunan jadal praktikum sama dengan jadwal mata
pelajaran setiap harinya), keadaaan bangunan/ruangan laboratorium IPA (tidak
terdapat denah yang menunjukan), dan ketenagaan laboratorium IPA (tidak
memiliki laboran, namun langsung di tangani oleh guru masing-masing bidang
studi).
4. Laboratorium IPA di MAN Kebonsari
Mojoagung tidak memberikan poster-poster yang berisi peringatan mengenai
kecelakaan yang dapat terjadi maupun penanganannya. Sedangkan tata tertib yang
dibuat untuk keamanan laboratorium IPA di MAN Kebonsari Mojoagung dirancang
oleh ketua laboratorium dan diinformasikan pada masing-masing koordinator yang
selanjutnya disampaikan kepada seluruh siswa pada saat pertemuan di
laboratorium.
5. Penyimpanan dan perawatan laboratorium
telah dilakukan secara baik oleh seluruh pihak yang menggunakan laboratorium.
Penyimpanan selalu diletakkan ditempat asal dan perawatan telah dilakukan
secara berkala.
1. Untuk pihak sekolah khususnya kepada
pihak yang memiliki wewenang dalam pengembangan laboratorium, diharapkan dapat
memberikan fasilitas atau sarana dan perlengkapan laboratorium dan membangun
laboratorium yang terdapat ruang utama, ruang persiapan, ruang penyimpanan, dan
ruang lain yang dibutuhkan secara serta system keamanan laboratorium seperti
pintu darurat dan tabung pemadam kebakaran.
2. Untuk pihak koordinator laboratorium
yang dalam hal ini bertindak sebagai pengelola laboratorium secara keseluruhan
seharusnya merincikan administrasi laboratorium dan melakukan pembukuanya untuk
masing-masing bidang.
3. Membuat tata tertib khusus pengguna
laboratorium untuk masing-masing bidang agar terhindar dari kecelakaan
laboratorium IPA
5. Pihak sekolah dapat terus
melaksanaan praktikum penelitian karena dapat memberikan keterampilan lebih
pada siswa.
6. Meningkatkan koordinasi antara
komponen organisasi laboratorium untuk peningkatan kinerja serta dapat
melaksanakan organisasi laboratorium dengan baik.
Freedman, M. P. (1997).Relationship
among laboratory instruction, attitude toward sciense, and achievement in
science knowledge.Journal of Research in
Science Teachin,g(vol: 34). New York: John Willey & Sons.
Sundari,
Retna. 2008. An Evaluation On The Use Of Laboratory In Teaching Biology In
Public Madrasah Aliyahs In Sleman Regency. Jurnal
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Nomor 2, Tahun XII. Yogyakarta
9. Apabila
terjadi kerusakan alat selama praktikum, maka kelompok yang merusakkan wajib
mengganti dengan alat/barang serupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar