Segala puji bagi Allah
SWT yang telah memberikan taufiq, inayah, dan hidayah, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan tepat
waktu.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita
Rasulullah Muhammad SAW. beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga
akhir zaman nanti.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi
ujian tengah semester mata kuliah fluida
sebagai
salah satu mata kuliah di Universitas Hasyim Asy’ari. Penulis menyadari bahwa
banyak kekurangan dan kesalahan dalam laporan ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran bagi pembaca. Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi
kita semua.
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
DAFTAR
TABEL............................................................................................ iv
A.
Latar Belakang ................................................................................ 1
B.
Tujuan ............................................................................................. 2
A.
Konsep Fluida.................................................................................. 3
B.
Langkah Kerja.................................................................................. 9
A.
Hasil Percobaan................................................................................ 12
B.
Perhitungan...................................................................................... 14
C.
Analisa............................................................................................. 14
A.
Kesimpulan...................................................................................... 16
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida
mencakup zat car, air dan gas karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya
batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak digolongkan kedalam
fluida karena tidak bisa mengalir. Fluida merupakan salah satu aspek yang
penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia menghirupnya,
meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara
terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal
selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara
yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun
sering tidak disadari.
Tujuan laporan
ini dibuat yaitu sebagai
bukti bahwa kami telah menyelesaikan tugas
praktikum pertama yaitu tentang Fluida Statis.
Fluida Statis adalah
fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan
bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan
antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel
fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya
geser (Malik, 2014).
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka
semakin besar pula massa setiap volumenya (Malik, 2014). Secara matematis,
massa jenis dituliskan sebagai berikut.
Tegangan permukaan adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.Tegangan permukaan
disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat cair dipermukaan zat cair (Malik,
2014)..
Kapilaritas merupakan Kenaikan atau penurunan zat cair pada suatu benda
disebabkan oleh adanya tegangan permukaan yang bekerja pada keliling
persentuhan zat cair dengan pipa (Malik, 2014)
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun tegangan. Seluruh fluida (kecuali
superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan dan oleh karena itu disebut
kental, tetapi fluida yang tidak memiliki ketahanan tekanan dan tegangan
disebut fluide ideal (Malik, 2014).
Menurut Malik, (2014).
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan hidrostatis yang
dialami oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida
yang berada di atas titik tersebut. Jika besarnya tekanan hidrostatis pada
dasar tabung adalah p, menurut konsep tekanan, besarnya p dapat
dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan luas
permukaan bejana (A).
Volume fluida di dalam bejana merupakan hasil
perkalian antara luas permukaan bejana (A) dan tinggi fluida dalam
bejana (h). Oleh karena itu, persamaan tekanan di dasar bejana akibat
fluida setinggi h dapat dituliskan menjadi
Gaya Apung adalah gaya
berarah keatas yang dikerjakan fluida pada benda yang tercelup sebagian atau
seluruhnya dalam fluida. Gaya apung adalah selisih berat benda di udara
dengan berat benda dalam fluida
1. Benda akan
terapung jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih kecil dari
massa jenis zat cairnya
2. Benda akan
melayang jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air sama dengan massa
jenis zat cairnya
3. Benda akan
tenggelam jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih besar dari
pada massa jenis
c. Mengikat
bahan yang akan digunakan menggunakan benang. Bahan yang akan digunakan yaitu:
kaca, bata merah, batu, telur, kayu, dan kunci
f. Mengukur
berat benda di air (Wa) dalam satuan newton, dengan cara memasukkan benda
kedalam gelas beker yang telah terisi air dengan posisi benda melayang.
Kemudian mencatat dalam tabel.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
d. Memasukkan
garam sebanyak 3 sendok kedalam gelas 2, selanjutnya mengaduk air + garam
sampai merata.
e. Memasukkan
garam sebanyak 6 sendok kedalam gelas 3, selanjutnya mengaduk air + garam
sampai merata.
i.
Menambahkan air hingga volume air yang
tanpa diberi garam dengan larutan garam memiliki volume sama yaitu 350 ml,
selanjutnya mengaduk kembali larutan garam.
j.
Memasukkan kembali telur yang sama
kedalam masing-masing gelas beker, selanjutnya menulis hasil pengamatan ke
dalam tabel 2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
j.
Menambahkan deterjen kedalam gelas satu yang
kemudian disebut gelas empat sampai volume gelas mencapai 200 ml
m. Menambahkan
detergen kedalam gelas dua yang kemudian
disebut gelas lima sampai volume gelas mencapai 150 ml dan mengaduk sampai
rata.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
Mengamati
Reaksi Benda berupa Telur yang Dicelupkan ke dalam Zat Cair berupa Air dan
Larutan Garam Berdasarkan Prinsip Hukum Archimesdes
3.
Mengamati
Reaksi Benda berupa Es Batu yang Dicelupkan ke dalam Zat Cair berupa Air,
Minyak, Detergen Berdasarkan Prinsip Hukum Archimesdes
maaf apa ini gabisa di copas?mohon bantuannya untuk tugas sekolah:)
BalasHapusbisa
BalasHapus